
Mitra Arta - Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) tak bergerak di Rp 698.000/gram pada perdagangan Senin ini (25/11/2019) dari posisi akhir pekan lalu, karena koreksi sudah terjadi pada Sabtu sedangkan pasar global tidak buka pada hari tersebut.
Koreksi pekan lalu membalik arah penguatan yang terjadi sebelumnya, sekaligus menurunkan harganya ke bawah level psikologis Rp 700.000/gram.
Stagnannya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China semakin tidak jelas. Drama perang dagang kali ini terkait dengan pemberitaan tentang pihak China yang dikabarkan mengundang delegasi AS untuk mengadakan perundingan secara langsung, menyusul ketegangan yang terjadi antar kedua negara.
Sebelumnya, Beijing dan Washington saling baku ancam, di mana China mengancam balik Presiden AS Donald Trump yang justru berniat menaikkan tarif impor yang sudah berlaku September lalu jika China tidak juga menyepakati perundingam dagang.
Ancaman China juga terkait dengan kondisi Hong Kong yang sempat diperparah pengesahan UU HAM oleh senat AS, yang bertujuan membela Hong Kong dengan membatasi ekspor amunisi dan peralatan anti kerusuhan.
Prospek damai dagang semakin kabur, tetapi masih menumbuhkan sentimen positif dan meningkatkan optimisme pelaku pasar keuangan dunia dan masih membuat harga emas dunia terkoreksi. Normalnya investor dan spekulator semakin meninggalkan komoditas logam mulia tersebut ke produk investasi yang lebih berisiko dan menciptakan tekanan jual yang menekan harga emas dunia.
Data di situs logammulia milik Antam hari ini (25/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 69,8 juta/batang, masih sama dari posisi Sabtu pekan lalu.
Hari ini, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi justru turun Rp 500/gram menjadi Rp 661.500/gram dari Rp 662.000/gram akhir pekan lalu.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Harga emas Antam itu sudah turun lebih dulu dibanding harga emas di pasar spot global pada akhir pekan lalu yang turun menjadi US$ 1.462,04 per troy ounce (oz) dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.464,15/oz. Hari ini, harga emas masih turun menjadi US$ 1.460,75/oz.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Sumber: cnbcindonesia.
Comments