
Mitra Arta - Menjelang momen natal dan tahun baru, harga komoditas pangan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, merangkak naik. Sementara di Kabupaten Ciamis, petugas menemukan pedagang yang menjual makanan mengandung zat kimia berbahaya.
detikcom memantau Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (11/12/2019). Harga yang mengalami kenaikan signifikan yaitu ayam potong, bawang merah dan bawang putih. Kenaikan mencapai Rp 2-4 ribu.
"Ayam potong dari harga Rp 32 ribu menjadi Rp 36 ribu," kata salah satu penjual ayam potong Ai Aisyah (47).
Ai mengungkapkan, kenaikan ayam potong itu terjadi karena pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan. "Kenaikan diakibatkan situasi cuaca, itu mempengaruhi," kata Ai.
Sedangkan di jongko milik Oleh (44), ayam potong yang dijualnya naik Rp 2 ribu, dari Rp 34 menjadi Rp 36 ribu. "Naiknya sekitar Rp 2 ribu, jadi Rp 36 ribu. Kenaikannya enggak tahu kenapa, ini biasanya permainan tengkulak," ujar Oleh.
Jelang akhir tahun, ia memprediksi kenaikan harga ayam potong masih berlangsung. "Pasti naik lagi jadi Rp 38 ribu. Naiknya dari PT (tempat produksi ayam), bayangkan saja, satu PT bisa produksi sampai 2 juta ekor ayam, itu tuh cuma satu lokasi," jelasnya.
Sementara itu, harga bawang merah dan putih di salah satu jongko sayur milik Iim (40) naik menjadi Rp 32 ribu dari harga Rp 28 ribu. "Beberapa komoditas sayur naik, tapi yang naik (cukup signifikan) bawang merah dan putih jadi Rp 32 ribu asalnya Rp 28 ribu. Enggak tahu naiknya kenapa, katanya enggak ada barangnya," tutur Iim.
Sidak Pasar di Ciamis
Tim gabungan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Manis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019). Petugas menemukan sejumlah makanan diduga mengandung zat kimia berbahaya penyebab kanker.
Mereka menyusuri sejumlah kios pedagang beras, sembako, sayuran, ikan, dan daging. Petugas Badan POM mengambil sampel beberapa makanan dan bahan makanan dengan warna mencolok untuk selanjutnya diuji di laboratorium keliling. Makanan tersebut antara lain kerupuk berwarna, kue basah, mi, bakso, dan ikan asin.
Kerupuk merah dan kue lapis mengandung zat pewarna tekstil. Mi juga positif mengandung formalin. Petugas juga menemukan ikan teri mengandung formalin yang cukup pekat. Berdasarkan informasi dari pedagang, bahan makanan tersebut didatangkan dari pasar induk di luar Ciamis.
"Tadi beberapa makanan diuji lab oleh Badan POM. Setelah diuji memang hasilnya positif mengandung zat kimia berbahaya penyebab kanker. Selanjutnya kami berkoordinasi dengan Badan POM untuk langkah selanjutnya," ujar Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso.

Petugas Badan POM menguji makanan yang dijual pedagang di Pasar Manis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Setelah ditemukan makanan yang positif zat kimia berbahaya, petugas langsung memberikan pembinaan kepada para pedagang tersebut. Petugas meminta pedagang tak menjual makanan tersebut karena dapat membahayakan kesehatan konsumen.
"Akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, dan luar daerah juga untuk langkah selanjutnya. Karena informasinya makanan ini diproduksi di luar daerah," tutur Bismo.
Bismo menegaskan sidak tersebut dilakukan untuk mengecek harga dan ketersediaan barang menjelang Natal dan tahun baru. Sekaligus untuk melindungi konsumen. Persediaan barang di Pasar Manis, Ciamis, masih aman, termasuk harga masih stabil tak ada kenaikan yang signifikan.
Seperti daging sapi masih berada pada kisaran Rp 110-120 ribu. Daging ayam Rp 38-40 ribu. Harga beras paling murah Rp 9.000, dan paling mahal Rp 12 ribu. Harga sayuran masih stabil.
Halaman
Comments