
Mitra Arta - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan tiga tantangan yang dihadapi sektor energi saat ini. Tantangan pertama adalah resource crisity atau krisis sumber daya energi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, krisis sumber daya ini disebabkan eksploitasi besar-besaran yang mana untuk memenuhi kebutuhan industrialisasi.
"Dari abad 18 kita melakukan revolusi industri yang eksploitasi penggunaan seluruh sumber daya alam menjadi industrialisasi yang besar-besaran, sehingga seluruh sumber daya tereksploitasi yang akhirnya terjadi keterbatasan sumber daya," kata dia pada acara Pertamina Energi Forum (PEF) 2019 di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Seiring dengan kondisi di atas, muncul masalah perubahan iklim atau climate change. Di saat yang bersamaan, tidak bisa dihindari bahwa kebutuhan terhadap energi terus meningkat.
Dia memaparkan bahwa berdasarkan data Bank Dunia (World Bank), populasi penduduk dunia akan terus meningkat. Pastinya kebutuhan terhadap energi juga akan mengalami kenaikan.
"Di tahun ini dunia memiliki penduduk dunia sekitar 7,7 miliar, dan riset dari World Bank diperkirakan 2020 akan mencapai 9,7 miliar. Urbanisasi juga akan terjadi dengan demikian cepat dan ini akan men-drive ke peningkatan kebutuhan energi," lanjutnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, menurutnya dibutuhkan solusi, salah satunya melalui pendekatan teknologi.
"Ini yang kemudian harus kita carikan solusinya yaitu dengan teknologi dan dengan upaya-upaya lain yang harus kita lakukan, bagaimana supaya ke depan kebutuhan energi dapat kita penuhi, belum lagi kemudian kita harus consider masalah perubahan dari demand itu sendiri," tambahnya.
Comments